Pengertian sistem ekonomi liberal– Di dalam sebuah tatanan negara, tentu akan ada banyak sekali kebijakan yang akan di terapkan supaya bisa membuat negara tersebut maju ataupun berkembang. Salah satu cara yang harus di lakukan oleh suatu negara dalam memajukan perekonomiannya adalah dengan menerapkan sistem kebijakan ekonomi tertentu. Di dunia ini, ada banyak sekali jenis sistem ekonomi. Salah satunya adalah sistem ekonomi liberal.
Pasti Grameds penasaran kan, apa itu sistem ekonomi liberal dan apa ciri-ciri serta dampaknya di suatu negara yang menerapkan sistem ekonomi ini? Nah, pada artikel ini, penulis akan menjelaskan secara detail mengenai ekonomi liberal. Mulai dari pengertian, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan, hingga dampaknya pada perekonomian suatu negara.
Sistem ekonomi liberal merupakan salah satu bentuk sistem ekonomi yang memiliki kebebasan yang amat tinggi untuk setiap orang yang melaksanakan kegiatan ekonomi. Hal tersebut bertujuan agar mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Secara sederhana, setiap keputusan perekonomian di dalam sistem ini akan mengacu pada ekonomi pasar. Selain itu, sistem ekonomi liberal juga sangat menjunjung tinggi semua hak kepemilikan pribadi.
Pengertian Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal merupakan sistem ekonomi yang di dalam pelaksanaanya memberikan kebebasan penuh kepada rakyat dalam menjalankan usaha atau bisnisnya. Umumnya, masyarakat di suatu negara yang menganut ekonomi liberal memiliki tujuan untuk melakukan kegiatan ekonomi secara bebas dan mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya.
Semua orang yang ada di dalam sistem ekonomi ini berhak memutuskan segala hal yang berkaitan dengan ekonomi mereka sendiri. Sedangkan dalam pelaksanaanya, sistem ekonomi liberal menganut pada sistem ekonomi pasar dan sangat menjunjung tinggi hak milik pribadi.
Selain di sebut juga sebagai sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi ini juga di kenal sebagai sistem ekonomi pasar bebas, dan juga sistem ekonomi laissez faire. Setiap negara memiliki hukum ekonomi yang mengaturnya masing-masing. Untuk mempelajari hukum ekonomi yang ada di Indonesia, Grameds dapat membaca buku Hukum Ekonomi Di Indonesia di bawah ini.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal
Suatu negara yang menerapkan ekonomi liberal tentu akan mempunyai ciri-ciri tertentu. Di bawah ini adalah beberapa ciri-ciri yang di miliki oleh sistem ekonomi liberal atau ekonomi pasar bebas.
1. Harga Akan Di bentuk di Pasar Bebas
Seperti yang sudah di jelaskan di atas bahwa ekonomi liberal menganut sistem ekonomi pasar bebas. Maka semua harga akan di bentuk atau di tentukan di pasar bebas. Salah satu faktor penentu harga pasar adalah kompetitor.
2. Adanya Kebebasan untuk Berusaha dan Bersaing
Sistem ekonomi liberal sangat memberikan kebebasan kepada para pelaku usaha. Sistem ini merupakan tempat yang cocok bagi para pemilik usaha untuk berusaha dan bersaing dalam satu bidang usaha atau yang lainnya. Di dalam sebuah pasar, tentu akan ada satu ataupun dua bisnis yang bergerak di bidang yang sama. Sehingga nantinya akan terjadi persaingan antar pedagang.
3. Campur Tangan Pihak Pemerintah Sangat Terbatas
Di dalam sistem ini, pemerintah memiliki akses yang sangat terbatas untuk mengintervensi urusan perekonomian bisnis yang sedang berjalan. Sebab, semua keputusan ekonomi ada di tangan masing-masing pemilik usaha. Dalam hal ini pemerintah tidak dapat ikut campur atau mengubah apapun.
4. Bebas Mempunyai Alat Produksi Sendiri
Dalam mendukung kegiatan usahanya, para pemilik usaha tentu akan membutuhkan alat produksi yang sesuai. Dalam hal ini, pemerintah tidak memiliki hak untuk melarang masyarakatnya mempunyai alat produksi sendiri yang dapat di gunakan untuk mengembangkan usahanya.
5. Segala Kegiatan Ekonomi Di dasarkan pada Prinsip Keuntungan (Laba)
Semua pelaku ekonomi atau pemilik usaha bebas melaksanakan kegiatan ekonomi di bidang apa saja, asalkan memiliki orientasi pada laba atau keuntungan. Laba merupakan keuntungan yang di peroleh seorang pemilik usaha yang mereka tekuni. Salah satu pengaruh adanya ekonomi liberal ini di karenakan globalisasi yang membawa perubahan ke seluruh bagian dunia yang dapat kamu pelajari pada buku Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, dan Nobel Ekonomi.
Tujuan Sistem Ekonomi Liberal
Adapun tujuan dari ekonomi liberal ini yaitu terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, sistem ekonomi liberal bertujuan untuk mengembangkan atau memberikan kebebasan terhadap pelaku usaha dalam bersaing secara bebas dan berinovasi secara bebas. Sedangkan yang kedua yaitu hak kepemilikan pribadi atas semua proses produksi akan di akui. Lalu yang terakhir, terkait penentuan suatu harga akan di lakukan di dalam pasar oleh masing-masing produsen. Namun tetap sesuai dengan undang-undang yang sudah berlaku. Disini, pihak pemerintah hanya berperan sebagai pengatur dan juga penjaga mekanisme yang ada di dalam pasar.
Selain itu, dalam prosesnya, pihak pemerintah memiliki empat peran di dalam ekonomi liberal ini. Yang pertama adalah melaksanakan kebijakan anggaran yang cukup ketat, misalnya soal penghapusan harga subsidi. Kedua adalah liberalisasi di dalam sektor keuangan negara. Kemudian yang ketiga adalah liberalisasi dalam sebuah sistem perdagangan. Keempat atau yang terakhir, pemerintah akan melakukan privatisasi BUMN.
Berikut ini adalah beberapa tujuan dari sistem ekonomi Liberal, antara lain:
- Sistem ekonomi liberal memiliki tujuan, yaitu memberikan dan mengembangkan kebebasan kepada setiap individu dalam bersaing secara sehat di pasar.
- Hak milik pribadi terhadap semua faktor produksi akan diakui.
- Pembentukan harga merupakan sesuatu yang terjadi secara tidak alami, di mana harga pasar diperoleh dari penertiban pasar yang dilakukan oleh suatu negara melalui kebijakan undang-undang.
Akan tetapi, jika berdasar kepada tiga prinsip di atas, maka peran negara dalam ekonomi liberal sangat terbatas dan hanya mendapatkan peran sebagai pengatur dan pembuat kebijakan mekanisme pasar.
Sedangkan dalam proses perkembangan ekonomi liberal, pihak pemerintah hanya berperan di empat hal ini saja, yaitu:
- Melaksanakan anggaran yang ketat, termasuk penghapusan subsidi pemerintah
- Melakukan liberalisasi pada sektor keuangan
- Melakukan liberalisasi perdagangan
- Melaksanakan privatisasi BUMN
Contoh Sistem Ekonomi Liberal
Berikut ini adalah beberapa contoh sistem ekonomi liberal yang perlu Anda ketahui:
1. Pemerintah Tidak Boleh Mencampuri Kegiatan Ekonomi
Menurut sejarahnya, sistem ekonomi liberal sangat menentang campur tangan pemerintah. Alasannya, negara seringkali berperan sebagai wadah untuk menampung kepentingan bisnis yang hanya menguntungkan pihak tertentu saja. Maka dalam sistem ekonomi ini, pemerintah tidak memiliki peran yang signifikan.
2. Sumber Produksi Akan Dikuasai Pihak Swasta
Karena dalam sistem ekonomi ini pihak pemerintah tidak memiliki peran yang cukup penting. Maka yang terjadi adalah sumber produksi akan bebas dikuasai oleh pihak swasta.
3. Masyarakat Memiliki Kebebasan Berkreasi dalam Kegiatan Ekonomi
Di dalam ekonomi liberal, kebebasan adalah yang paling dijunjung tinggi. Maka dari itu, masyarakat mempunyai kebebasan dalam melaksanakan perdagangan. Baik usaha individu maupun perusahaan berbadan hukum harus berpikir secara kreatif dan inovatif. Supaya bisa membuat atau mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan diminati banyak konsumen.
4. Efisiensi Produksi yang Tinggi
Dengan adanya persaingan yang tinggi di dalam masyarakat, membuat efisiensi produktivitas menjadi semakin tinggi juga. Hal ini bertujuan agar tidak ketinggalan dengan individu atau badan usaha lainnya.
5. Hak Kepemilikan Pribadi Diakui
Dengan tidak adanya campur tangan pemerintah, maka hak kepemilikan pribadi diakui kembali.
Nah, artikel diatas menjelaskan tentang pengertian sistem ekonomi liberal, ciri dan tujuannya yang harus kalian ketahui.