Wisata Adrenalin Sungai Amandit Menyusuri Sungai Amandit yang memiliki arus deras dengan bamboo rafting atau arung jeram dengan menggunakan perahu yang terbuat dari bambu, memikat wisatawan yang datang ke kawasan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel).
Wisata arung jeram atau rafting dengan menggunakan bambu ini, memang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara (Wisman)
Sebelum di buka sebagai salah satu objek wisata bamboo rafting, penduduk sekitar menggunakan perahu yang terbuat dari rakitan batang bambu sebagai alat transportasi untuk mengirimkan hasil panen dari sawah menuju ke pusat kota. Namun, semakin pesatnya pembangunan jalan, kini perahu bambu mulai di tinggalkan masyarakat.
Menguji Adrenalin
Nah, di tempat wisata ini, perahu bambu kembali di lestarikan sebagai salah satu objek wisata yang menguji adrenalin.
Saat menikmati rafting bambu ini, pengunjung bukan hanya bisa merasakan keseruan uji adrenalin, tetapi juga bisa menikmati suguhan pemandangan alam yang luar biasa.
Aliran sungai Amandit ini berada tepat di kaki bukit Pegunungan Meratus. Wisatawan di jamin akan sangat di manjakan dengan pesona keindahan alam yang luar biasa dan sangat menyejukkan.
Salah satu joki bamboo rafting, Amri mengatakan, telah menekuni profesi sebagai joki selama lebih dari 20 tahun terakhir. Hal itu, lantaran sebelum menjadi objek wisata. Bamboo rafting di gunakan masyarakat desa sebagai alat transportasi untuk membawa hasil panen dari sawah.
“Wah kalau jadi joki rafting bambu ini sudah lama mas, sudah sekitar 20 tahunan lebih, karena kan dulunya perahu bambu ini digunakan masyarakat desa untuk mengangkut hasil panen dari sawah,” kata Amri kepada BTV, Sabtu (10/12/2022).
Bamboo rafting
Menurut Amri, sejak di buka sebagai salah satu objek wisata di Desa Wisata Loksado. Bamboo rafting semakin banyak di minati oleh para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Bahkan, tidak jarang wisatawan yang rela membayar berkali-kali demi bisa merasakan sensasi menyusuri sungai ini dengan menggunakan bambu.
“Sejak di buka sebagai tempat wisata, rafting bambu ini ternyata makin banyak peminatnya mas. Bukan hanya wisatawan lokal mas, tapi wisatawan asing atau turis-turis juga banyak yang suka rafting bambu di sini. Bahkan ada beberapa wisatawan yang rela berkali-kali mencoba,” tambahnya.
Tersedia puluhan perahu bambu milik masyarakat yang bisa di sewa seharga Rp 300.000. Untuk tiga hingga empat orang pengunjung dengan durasi 2 hingga 3 jam perjalanan.